Rabu, 06 Juli 2011

Profil Boaz Salossa "Top Scorer & Best Player Indonesian Super League"

Ketika nama Boaz Solossa diumumkan sebagai pemain terbaik, sontak istrinya, Adelina Gedy, memeluk istri Ortizan Solossa, dan mertuanya, Mama Merry Solossa, menangis haru.

Mereka tak menyangka, Boaz, si bungsu dari keluarga Cristian Solossa ini mampu menyisihkan kedua kandidat lain, Bambang Pamungkas dan Aldo Bareto.

Namun, di balik kesuksesan Boaz dan Ortisan dalam menggeluti sepakbola, ternyata tak lepas pula dari peran seorang ibu dalam membesarkan dan mendidik mereka. Mama Maria Sarobi Solossa dalam usia 59 tahun ini tetap berenergi menemani kedua putranya saat bermain di Lapangan Mandala. Nenek dari Abigael Solossa ini sudah lama menjanda sejak Crist Solossa, ayah kandung Boaz, meninggal pada 6 Februari 1996, saat bermain bola di Lapangan Hoki Sorong.

Untuk mengingatkan hari wafat ayah mereka, Boaz memakai kostum nomor 86 di Persipura, Ortizan juga memakai kostum bernomor 26 dan juga Nehemia saat bermain di Persegi Gianyar. Nomor 26 artinya tanggal 6 bulan 2 atau Februari. Kini hanya ortizan yang memakai nomor 26, sedangkan Boaz, nomor 86 di Superliga dan nomor 2 di AFC. Praktis, hanya Maria Sarobi Solossa yang membimbing dan membesarkan keempat anak laki-lakinya, Joice, Ortizan, Nehemia, dan si bungsu Boaz.

Mama Merry Solossa tinggal di rumah sederhana yang penuh dengan suasana damai dan kekeluargaan. Rumah Mama ini juga dikenal sebagai Panti Asuhan Pelangi di kota Sorong, provinsi Papua Barat. Mama kandung Boaz yang akrab dipanggil mama Merry ini, menyambut setiap orang dengan sangat ramah dan penuh tawa ceria bercerita tentang dua orang anaknya yang bermain bola di Persipura.


Boaz Solossa



Perannya sangat besar pula dalam mendidik dan memberi spirit bagi anak-anaknya dalam menggeluti sepakbola. Joice Solossa terakhir bermain di Tim PON Papua, Ortizan dan Boaz di Persipura. Nehemia pernah main di Pra PON Papua bersama Boaz. Sekarang Nehemia merumput bersama Persiram Raja Ampat di Divisi Utama.

Mama Sarobi Solossa memulai karirnya sebagai seorang guru TK dan mengajar di Inanwatan pada TK dan juga guru SD. Kemudian bertugas di Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Sorong. Hampir sebagian besar usianya bekerja sebagai PNS hingga memasuki masa pensiun pada 2008 di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sorong.

Ketika nama Boaz bersinar membela tim Merah Putih dan mendapat tawaran mencapai miliaran rupiah, Mama Merry bersikeras menolak. Bahkan, nenek dari Abigael yang lemah lembut ini berbicara dengan lantang kepada Bochi.

"Uang satu miliar sekarang tak ada artinya jika sekolah terganggu dan putus sekolah. Mama ingin engkau menyelesaikan sekolah terlebih dahulu baru berkarir di sepakbola," papar Mama Merry Solossa mengingatkan tentang pentingnya sekolah dan belajar.


Boaz Solossa "Saya hanya punya satu mimpi sekarang. Saya ingin membawa tim ini menjuarai Piala AFC. Itu cita-cita saya. Semoga terwujud. Amin."

Bahkan, saat Boaz terpilih menjadi kapten Persipura, Mama Merry berpesan, "Tidak apa-apa anak, engkau terima saja ban kapten. Apalagi untuk tim Persipura Mutiara Hitam. Mutiara Hitam ini bukan nama sembarangan. Walau masih kecil tetapi engkau sudah dipercaya memimpin rekan-rekanmu menjadi kapten Persipura," tutur Mama Merry.

Namun yang terpenting di sini, lanjut Mama Merry, bagaimana anaknya itu bisa menjawab harapan semua orang dan bisa mengangkat nama Papua.

"Boaz, engkau harus belajar menempatkan diri, belajar dari orang yang lebih tua dan berpengalaman. Banyak bertanya. Sehingga, ban kapten di lengan itu bisa berhasil baik dan mengangkat nama Papua di tingkat Asia," harap Mama Merry Solossa.

Kini Mama Merry hanya selalu berdoa agar Boaz dan Ortizan bisa sukses bersama rekan-rekan setim Persipura pada putaran delapan besar Piala AFC 2011.

itu dia gan tumpuan dan harapan Tim Nasional Indonesia. Semoga Boaz bisa mengangkat nama Indonesia jadi lebih baik di level regional Asia Tenggara, Asia bahkan sampai Dunia.
BRAVO SEPAKBOLA INDONESIA!!


sumber: http://www.goal.com/id-ID/news/1391/superliga-indonesia/2011/07/05/2560683/spesial-boaz-si-bungsu-dari-keluarga-solossa

Inilah Tata Cara Pemilihan Ketua Umum PSSI

JAKARTA – Komite Normalisasi PSSI mulai menyosialisasikan tata cara pemilihan pada Kongres Luar Biasa PSSI di Solo 9 Juli nanti. KN menetapkan agenda KLB mendatang hanya berisi pemilihan calon ketua umum,, wakil ketua umum dan anggota komite eksekutif (exco).

Kepada wartawan, Sekjen KN Joko Driyono menjelaskan pemilihan nanti dilakukan tiga tahap, tahap pertama untuk ketua umum, tahap kedua wakil ketua umum, tahap ketiga untuk komite eksekutif.

Selain itu, dalam kongres terdapat empat elemen. Pertama adalah peserta kongres, yang berjumlah 101 x 2, di mana setiap delegasi mengirimkan dua wakil. Namun setiap delegasi hanya memiliki hak satu suara.

Elemen kedua adalah kandidat, yang terdiri dari calon ketua 18 orang, calon wakil ketua 16 orang, dan calon anggota exco 51 orang. Elemen ketiga, wakil dari FIFA, PSSI, termasuk penyelenggara panitia lokal dan AFC.Keempat adalah elemen peninjau berjumlah 30 orang.

Wakil FIFA yang datang adalah Frank van Hatum, Primo Cavaro, dan Jeysing Mutiah. Sementara AFC diwakili Alex Soosay, James Johnson, dan Lazarus.

nah, karna kongres udah deket jdi Komite Normalisasi udah ngasih tata cara milih ketua umum nya gan. .
ini dia caranya:

Tata cara memilih

Peserta kongres datang ke area kongres kemudian mendaftar untuk menerima kertas suara. Dalam tahap ini, peserta diverifikasi dan setelah diberikan kartu identitas. Peserta kemudian dipersilakan mengambil kertas suara. Setiap peserta harus terlebih dulu melewati mesin pembaca ID card yang disediakan panitia untuk menyeleksi peserta yang sah. Jika terdaftar, peserta akan diberikan kertas suara dan masuk ke bilik suara.Tapi jika dinyatakan tidak valid maka yang bersangkutan akan langsung ditolak.

Sementara itu, proses penghitungan suara, untuk calon ketum, ada dua cara. Yang pertama, dengan rekapitulasi manual, yang kedua dengan tabulasi digital.

Untuk pemilihan calon ketua, calon yang mendapat 2/3 suara di tahap pertama, akan langsung terpilih sebagai ketua umum. Namun jika tidak ada yang mencapai 2/3 suara maka pemilihan akan berlanjut ke putaran kedua. Dalam babak ini suara yang paling rendah akan dieliminasi.

Di putaran kedua calon yang mendapatkan 50% +1 suara akan terpilih sebagai ketum.

Namun jika tidak tercapai, calon yang mendapatkan suara terendah akan dieleminasi. Proses ini dilakukan hingga salah satu calon mendapat 51%+1 suara. Sistem ini juga diterapkan untuk memilih wakil ketua.

Untuk pemilihan anggota komite eksekutif, setiap orang berhak mengisi langsung sembilan nama, namun jika ada yang hanya mencantumkan satu nama pun diperbolehkan.

Jika dari 51 calon ada yang mengumpulkan 50%+1 suara, calon itu akan langsung medapatkan satu tempat dari sembilan kursi anggota yang diperebutkan, sementara yang mendapatkan suara terendah dinyatakan gugur.

Pemilihan kemudian dilanjutkan ke putaran kedua di mana delapan anggota yang mendapatkan suara terbanyak dihitung secara berurutan langsung dipilih menjadi anggota.

Namun jika di putaran pertama tidak ada yang mencapai 50%+1 suara, maka putaran kedua dilakukan. Dalam putaran ini, sembilan nama teratas akan terpilih mengisi sembilan kursi anggota komite eksekutif.

Untuk peliputan, seperti pengaturan saat kongres di Hotel Sultan 20 Mei lalu, panitia hanya membolehkan televisi yang meliput secara langsung masuk ke area kongres, sementara jurnalis foto dan tulis lain hanya diperbolehkan berada di luar ruangan kongres.

Sekali lagi, semoga sepakbola Indonesia bisa lebih baik setelah terlaksananya Kongres ini dan terpilihnya ketua umum yang baru. .
BRAVO SEPAKBOLA INDONESIA. .

sumber: http://bola.okezone.com/read/2011/07/06/51/476728/inilah-tata-cara-pemilihan-ketua-umum-pssi